Jumat, 02 Agustus 2013

PRAKTIKUM PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN DARAH

PRAKTIKUM PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN DARAH

Tujuan
-          Untuk mengetahui cara menentukan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah.
-          Untuk mengetahui variasi Hb darah antar mahasiswa

Prinsip Dasar / Percobaan
Kadar Hb normal pada wanita dewasa adalah 13 – 14,5 gr/100 ml darah, pada pria dewasa 15 – 16 gr/100 ml darah, pada anak-anak 20 gr/100 ml darah dan pada remaja 18 gr/100 ml darah.


Landasan Teori
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.
Kadar hemoglobin dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain metode Sahli, oksihemoglobin atau sianmethhemoglobin.
Dasar Penetapan
·         Penetapan Hb metode Sahli didasarkan atas pembentukan hematin asam setelah darah ditambah dengan larutan HCl 0.1N kemudian diencerkan dengan aquadest. Pengukuran secara visual dengan mencocokkan warna larutan sampel dengan warna batang gelas standar. Metode ini memiliki kesalahan sebesar 10-15%, sehingga tidak dapat untuk menghitung indeks eritrosit.
·         Penetapan kadar Hb metode oksihemoglobin didasarkan atas pembentukan oksihemoglobin setelah sampel darah ditambah larutan Natrium karbonat 0.1% atau Ammonium hidroksida. Kadar Hb ditentukan dengan mengukur intensitas warna yang terbentuk secara spektrofotometri pada panjang gelombang 540 nm. Metode ini tidak dipengaruhi oleh kadar bilirubin tetapi standar oksihemoglobin tidak stabil.
·         Metode sianmethemoglin didasarkan pada pembentukan sianmethemoglobin yang intensitas warnanya diukur secara fotometri. Reagen yang digunakan adalah larutan Drabkin yang mengandung Kalium ferisianida (K3Fe[CN]6) dan kalium sianida (KCN). Ferisianida mengubah besi pada hemoglobin dari bentuk ferro ke bentuk ferri menjadi methemoglobin yang kemudian bereaksi dengan KCN membentuk pigmen yang stabil yaitu sianmethemoglobin. Intensitas warna yang terbentuk diukur secara fotometri pada panjang gelombang 540 nm.
·         Selain K3Fe[CN]6 dan KCN, larutan Drabkin juga mengandung kalium dihidrogen fosfat (KH2PO4) dan deterjen. Kalium dihidrogen fosfat berfungsi menstabilkan pH dimana rekasi dapat berlangsung sempurna pada saat yang tepat. Deterjen berfungsi mempercepat hemolisis darah serta mencegah kekeruhan yang terjadi oleh protein plasma.
Nilai Rujukan
·         Bayi baru lahir : 15.2 - 23.6 gr/dl
·         Anak usia 1-3 tahun : 10.8 - 12.8 gr/dl
·         Anak usia 4-5 tahun : 10.7 - 14.7 gr/dl
·         Anak usia 6-10 tahun : 10.8 - 15.6 gr/dl
·         Dewasa (Pria) : 13.2 - 17.3 gr/dl
·         Dewasa (Wanita) : 11.7 - 15.5 gr/dl
Masalah Klinis
·         Penurunan kadar :
Anemia (defisiensi besi, aplastik, hemolitik, dsb), perdarahan hebat, leukemia, kanker (usus besar, usus halus, rektum, hati, tulang, dsb), thalasemia, penyakit ginjal, penyakit Hodgkin, kehamilan, sarkoidosis, kelebihan cairan intra-vena. Pengaruh obat : antibiotik (kloramfenikol [chloromycetin], penisilin, tetrasiklin), aspirin, antineoplastik, doksapram (dopram), derivat hidantoin, vitamin A dosis besar, hidralazin (Apresoline), indometasin (Indocin), inhibitor MAO, primakuin, rifampin, sulfonamid, trimetadion (Tridione).
·         Peningkatan kadar :
Dehidrasi/hemokonsentrasi, polisitemia, daerah dataran tinggi, chronic heart failure (CHF), luka bakar yang parah. Pengaruh obat : gentamisin, metildopa (Aldomet)

Alat dan Bahan
Alat :
1.        Blood lanset (alat penusuk)
2.        Lacing device / pen lanset
3.        Haemometer sahli
4.        Bengkok
Bahan :
1.        Aquades
2.        HCl 0,1 N
3.        Lar. Klorin
4.        Kapal Alkohol

Prosedur / Cara Kerja
1.       Isilah tabung pengencer (tabung sahli) dengan HCl 0,1 N sebanyak 20 mm3
2.       Desinfeksi ujung jari yang akan di infeksi ujung darahnya dengan menggunakan kapas alkohol.
3.       Tusuk ujung jari tersebut dan biarkan darah keluar terlebih dahulu, setelah itu hisap darah yang keluar dengan menggunakan pipet kapiler sampai batas berwarna biru atau sebanyak ± 20 mm3.
4.       Pindahkan darah tersebut kedalam tabung yang akan di isi HCl secara perlahan-lahan dan jaga agar tidak ada gelembung.
5.       Bilaslah pipet beberapa kali dengan menggunakan HCl dalam tabung pengencer hingga tidak ada darah yang tertinggal.
6.       Jika sudah tidak ada yang tertinggal dalam pipet, segera cuci pipet tersebut dengan menggunakan larutan klorin dengan cara menghisap larutan klorin lalu di keluarkan kembali selama beberapa kali, untuk mencegah agar pipet tidak tersumbat.
7.       Encerkan sampel darah tersebut dengan meneteskan aquades sambil dikocok secara perlahan dengan menggunakan pengaduk gelas sampai warna darah dalam tabung sama dengan cairan pada tabung standar.

8.       Setelah warna sampel darah sama dengan warna standar, bacalah skala yang di tunjukan pada tabung pengencer, sehingga di dapatkan konsentrasi hemoglobin dari sampel darah yang diambil.

0 komentar:

Posting Komentar