PRAKTIKUM
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN DARAH
Tujuan
-
Untuk mengetahui cara menentukan kadar
hemoglobin (Hb) dalam darah.
-
Untuk mengetahui variasi Hb darah antar
mahasiswa
Prinsip Dasar / Percobaan
Kadar Hb normal pada wanita dewasa adalah 13 – 14,5 gr/100
ml darah, pada pria dewasa 15 – 16 gr/100 ml darah, pada anak-anak 20 gr/100 ml
darah dan pada remaja 18 gr/100 ml darah.
Landasan Teori
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang
berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan
tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat
besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.
Kadar hemoglobin dapat ditetapkan dengan berbagai cara,
antara lain metode Sahli, oksihemoglobin atau sianmethhemoglobin.
Dasar Penetapan
·
Penetapan Hb metode Sahli didasarkan atas pembentukan
hematin asam setelah darah ditambah dengan larutan HCl 0.1N kemudian diencerkan
dengan aquadest. Pengukuran secara visual dengan mencocokkan warna larutan
sampel dengan warna batang gelas standar. Metode ini memiliki kesalahan sebesar
10-15%, sehingga tidak dapat untuk menghitung indeks eritrosit.
·
Penetapan kadar Hb metode oksihemoglobin
didasarkan atas pembentukan oksihemoglobin setelah sampel darah ditambah
larutan Natrium karbonat 0.1% atau Ammonium hidroksida. Kadar Hb ditentukan
dengan mengukur intensitas warna yang terbentuk secara spektrofotometri pada
panjang gelombang 540 nm. Metode ini tidak dipengaruhi oleh kadar bilirubin
tetapi standar oksihemoglobin tidak stabil.
·
Metode sianmethemoglin didasarkan pada
pembentukan sianmethemoglobin yang intensitas warnanya diukur secara fotometri.
Reagen yang digunakan adalah larutan Drabkin yang mengandung Kalium ferisianida
(K3Fe[CN]6) dan kalium sianida (KCN). Ferisianida mengubah besi pada hemoglobin
dari bentuk ferro ke bentuk ferri menjadi methemoglobin yang kemudian bereaksi
dengan KCN membentuk pigmen yang stabil yaitu sianmethemoglobin. Intensitas
warna yang terbentuk diukur secara fotometri pada panjang gelombang 540 nm.
·
Selain K3Fe[CN]6 dan KCN, larutan Drabkin juga
mengandung kalium dihidrogen fosfat (KH2PO4) dan deterjen. Kalium dihidrogen
fosfat berfungsi menstabilkan pH dimana rekasi dapat berlangsung sempurna pada
saat yang tepat. Deterjen berfungsi mempercepat hemolisis darah serta mencegah
kekeruhan yang terjadi oleh protein plasma.
Nilai Rujukan
·
Bayi baru lahir : 15.2 - 23.6 gr/dl
·
Anak usia 1-3 tahun : 10.8 - 12.8 gr/dl
·
Anak usia 4-5 tahun : 10.7 - 14.7 gr/dl
·
Anak usia 6-10 tahun : 10.8 - 15.6 gr/dl
·
Dewasa (Pria) : 13.2 - 17.3 gr/dl
·
Dewasa (Wanita) : 11.7 - 15.5 gr/dl
Masalah Klinis
·
Penurunan kadar :
Anemia (defisiensi besi,
aplastik, hemolitik, dsb), perdarahan hebat, leukemia, kanker (usus besar, usus
halus, rektum, hati, tulang, dsb), thalasemia, penyakit ginjal, penyakit
Hodgkin, kehamilan, sarkoidosis, kelebihan cairan intra-vena. Pengaruh obat :
antibiotik (kloramfenikol [chloromycetin], penisilin, tetrasiklin), aspirin,
antineoplastik, doksapram (dopram), derivat hidantoin, vitamin A dosis besar,
hidralazin (Apresoline), indometasin (Indocin), inhibitor MAO, primakuin,
rifampin, sulfonamid, trimetadion (Tridione).
·
Peningkatan kadar :
Dehidrasi/hemokonsentrasi,
polisitemia, daerah dataran tinggi, chronic heart failure (CHF), luka bakar
yang parah. Pengaruh obat : gentamisin, metildopa (Aldomet)
Alat dan Bahan
Alat
:
1. Blood lanset (alat penusuk)
2. Lacing device / pen lanset
3. Haemometer sahli
4. Bengkok
Bahan
:
1. Aquades
2. HCl 0,1 N
3. Lar. Klorin
4. Kapal Alkohol
Prosedur / Cara Kerja
1. Isilah
tabung pengencer (tabung sahli) dengan HCl 0,1 N sebanyak 20 mm3
2. Desinfeksi
ujung jari yang akan di infeksi ujung darahnya dengan menggunakan kapas
alkohol.
3. Tusuk
ujung jari tersebut dan biarkan darah keluar terlebih dahulu, setelah itu hisap
darah yang keluar dengan menggunakan pipet kapiler sampai batas berwarna biru
atau sebanyak ± 20 mm3.
4. Pindahkan
darah tersebut kedalam tabung yang akan di isi HCl secara perlahan-lahan dan
jaga agar tidak ada gelembung.
5. Bilaslah
pipet beberapa kali dengan menggunakan HCl dalam tabung pengencer hingga tidak
ada darah yang tertinggal.
6. Jika
sudah tidak ada yang tertinggal dalam pipet, segera cuci pipet tersebut dengan
menggunakan larutan klorin dengan cara menghisap larutan klorin lalu di
keluarkan kembali selama beberapa kali, untuk mencegah agar pipet tidak
tersumbat.
7. Encerkan
sampel darah tersebut dengan meneteskan aquades sambil dikocok secara perlahan
dengan menggunakan pengaduk gelas sampai warna darah dalam tabung sama dengan
cairan pada tabung standar.
8. Setelah
warna sampel darah sama dengan warna standar, bacalah skala yang di tunjukan
pada tabung pengencer, sehingga di dapatkan konsentrasi hemoglobin dari sampel
darah yang diambil.
PRAKTIKUM PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN DARAH