Ø Tujuan :
- memahami prinsip identifikasi dan mampu melakukan
salah satu teknik identifikasi bakteri dgn pengecatan gram
- memahami penggunaanya dlm tindakan klinik
Ø Prinsip pewarnaan gram
1. Dinding sel bakteri gram positif terdiri atas
lapisan Peptidoglikan yang tebal menjadikan afinitasnya tinggi terhadap Kristal
violet dan iod membentuk senyawa sukar larut dalam alkohol, sehingga tetap
memegang kuat zat utama ( berwarna ungu ).
2. Dinding sel bakteri gram negatif mengandung lapisan
lemak dan karbohidrat yang afinitasnya rendah terhadap cat utama dan mudah
luntur atau larut dalam alkohol, selanjutnya akan menerima atau memegang cat
lawan ( berwarna merah ).
Ø Klasifikasi bakteri :
- Mnrt bentuk sel : batang:bacillus,
kokus:enterococcus, spiral
- pengelompokan sel : berpasangan:Enterococus,
berkelompok:staphylococcus, rantai:streptococcus
- kemampuan mempertahankan warna
- kondisi pertumbuhannya
Ø Pengecatan Gram merupakan salah satu teknik
pengecatan yang dikerjakan di laboratorium mikrobiologi untuk kepentingan
identifikasi mikroorganisme.
Ø Dengan metode pengecatan Gram, bakteri dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif
berdasarkan reaksi atau sifat bakteri terhadap cat tersebut.
Ø Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh
komposisi dinding selnya.
Ø Spesimen yang akan dicat, sebelumnya dibuat sediaan
atau preparat terlebih dulu. Pengertian preparat adalah sampel spesimen
yang diletakkan atau dioleskan pada permukaan gelas obyek (object glass) atau
slides, dengan atau tanpa pewarnaan, yang selanjutnya dapat diamati di bawah
mikroskop.
Ø Alat dan bahan yang diperlukan adalah :
Alat :
§ Ose atau kapas lidi steril
§ Gelas obyek
§ Lampu spiritus
Bahan :
§ Bahan yang
akan diperiksa.
§ Kaldu nutrien
§ Spesimen
- Sputum :dahak
- Pus :nanah
- Discharge telinga
- Discharge hidung
- Urin
Bahan
langsung dari penderita
Panaskan
gelas obyek di atas nyala api lampu spiritus sambil diayunkan secukupnya (jarak
preparat sampai nyala api kira-kira 20 cm), sampai preparat tersebut
kering. Setelah kering, teteskan
formalin 1 % tunggu selama 5 menit dan keringkan sekali lagi. Setelah betul-betul kering, preparat siap
dicat.
Bahan dari
biakan cair
Ambil
gelas obyek yang bersih dan steril, bebaskan dari lemak dengan memanaskan di
atas nyala api spiritus. Ambil kuman
dari biakan cair (yang sebelumnya telah diaduk secara steril) dengan
menggunakan ose steril, ratakan pada gelas obyek sehingga membentuk diameter
kira-kira 1-2 cm. Preparat yang sudah dibuat kemudian dikeringkan dan ditetesi
formalin dengan cara seperti pembuatan preparat langsung.
Bahan dari
media pertumbuhan padat
Ambil
gelas obyek yang bersih dan steril, bebaskan dari lemak dengan memanaskan di
atas nyala api spiritus. Teteskan satu
ose kaldu pada gelas obyek tersebut. Dengan ose steril, ambil satu koloni kuman
dan ratakan pada gelas obyek sehingga membentuk diameter 1 – 2 cm, campur
dengan kaldu tadi sampai homogen kemudian tipiskan. Selanjutnya dikerjakan sebagaimana membuat
preparat dengan bahan berasal dari penderita.
a.
Cat Gram
1.
Cat Gram A
Cat ini terdiri atas :
Kristal violet : 2
gram
Etil alkohol 95 : 20
ml
Ammonium oksalat : 0,8 gram
Akuades :
80 ml
Cat Gram A berwarna ungu (karena mengandung kristal violet). Cat Gram A merupakan cat primer yang akan
memberi warna mikroorganisme target.
Pada saat diberi cat ini, semua mikroorganisme akan berwarna ungu sesuai
warna cat Gram A.
2.
Cat Gram B
Cat ini terdiri atas :
Yodium :
1 gram
Kalium Yodida : 2 gram
Akuades :
300 ml
Cat Gram B berwarna coklat. Cat Gram
B merupakan cat Mordan, yaitu cat atau bahan kimia yang berfungsi memfiksasi
cat primer yang diserap mikroorganisme target.
Akibat pemberian cat Gram B, maka pengikatan warna oleh bakteri akan
lebih baik (lebih kuat).
3.
Cat Gram C
Cat ini terdiri atas :
Aseton :
50 ml
Etil alkohol 95 % : 50 ml
Cat Gram C tidak berwarna. Cat ini
berfungsi untuk melunturkan cat sebelumnya.
Akibat pemberian cat C akan terjadi 2 kemungkinan :
§ Mikroorganisme (bakteri) akan tetap berwarna ungu,
karena tahan terhadap alkohol. Ikatan
antara cat dengan bakteri tidak dilunturkan oleh alkohol. Bakteri yang bersifat demikian disebut
bakteri Gram positif.
§ Bakteri akan tidak berwarna, karena tidak tahan
terhadap alkohol. Ikatan antara cat
dengan bakteri dilunturkan oleh alkohol.
Bakteri yang bersifat demikian dikelompokkan sebagai bakteri Gram
negatif.
4.
Cat Gram D
Cat Gram D terdiri atas :
Safranin :
0,25 gram
Etil alkohol 95 % : 10 ml
Akuades :
90 ml
Cat ini berwarna merah. Cat ini
merupakan cat sekunder atau kontras. Cat
ini berfungsi untuk memberikan warna mikroorganisme non target. Cat sekunder mempunyai spektrum warna yang
berbeda dari cat primer. Akibat
pemberian cat Gram D, akan terjadi 2 kemungkinan :
- Bakteri Gram positif akan tetap berwarna ungu, karena telah jenuh mengikat cat Gram A sehingga tidak mampu lagi mengikat cat Gram D.
- Bakteri Gram negatif akan berwarna merah, karena cat sebelumnya telah dilunturkan oleh cat Gram C maka akan mampu mengikat cat Gram D
Dasar teori cat Gram
Berdasarkan sifat
terhadap cat Gram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu bakteri Gram
positif dan Gram negatif. Terdapat dua
teori yang dapat menjelaskan dasar perbedaan ini yaitu :
1.
Teori Salton
Teori
ini berdasarkan kadar lipid yang tinggi (20 %) di dalam dinding sel bakteri
Gram negatif. Zat lipid ini akan larut
selama pencucian dengan alkohol.
Pori-pori pada dinding sel membesar, sehingga zat warna yang sudah
diserap mudah dilepaskan dan bakteri menjadi tidak berwarna.
Bakteri
Gram positif mengalami denaturasi protein pada dinding selnya akibat pencucian
dengan alkohol. Protein menjadi keras
dan beku, pori-pori mengecil sehingga kompleks kristal yodium yang berwarna
ungu dipertahankan dan bakteri akan tetap berwarna ungu.
2.
Teori
permeabilitas dinding sel
Teori ini berdasarkan
tebal tipisnya lapisan peptidoglikan dalam dinding sel. Bakteri Gram positif mempunyai susunan
dinding yang kompak dengan lapisan peptidoglikan yang terdiri dari 30
lapisan. Permeabilitas dinding sel
kurang, dan kompleks kristal yodium tidak dapat keluar.
Bakteri Gram negatif
mempunyai lapisan peptidoglikan yang tipis, hanya 1 – 2 lapisan dan susunan
dinding selnya tidak kompak.
Permeabilitas dinding sel lebih besar sehingga masih memungkinkan
terlepasnya kompleks kristal yodium.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGECATAN GRAM
Kelebihan :
- Pengecatan Gram penting sebagai pedoman awal untuk memutuskan terapi antibiotik.
- Kadang-kadang morfologi bakteri yang telah dicat Gram mempunyai makna diagnostik.
Kekurangan :
Pengecatan Gram memerlukan mikroorganisme dalam
jumlah banyak yakni lebih dari 104 per ml.
Sampel yang cair dengan jumlah kecil mikroorganisme
misalnya cairan serebrospinal, memerlukan prosedur sentrifuge dulu untuk
mengkonsentrasikan mikroorganisme tersebut.
Pellet (endapan hasil sentrifuge) kemudian dilakukan pengecatan untuk
diperiksa secara mikroskopis.
1. Bacillus subtilis
2. E.coli
3. Neisseria gonorrhoeae
4. Staphylococcus aureus
5. Streptococcus sp
PENGECATAN GRAM